XIIS2 BLOGGER-Kali saya akan memberikan materi Ekonomi yang berjudul 1. unsur pengamanan rupiah, 2. alat pembayaran non tunai, 3. jenis-jenis alat pembayaran non tunai.
1. Unsur pengamanan Rupiah.
Pemilihan unsur pengaman merupakan suatu aspek yang penting agar uang sulit di palsukan. perlu di sadari bahwa sulitnya uang di pelsukan tidak semata-mata tergantung pada unsur pengaman, tetapi juga di pengaruhi oleh gambar design, warna maupun teknik cetak.
Unsur pengamanan pada uang kertas rupiah dapat di bedakan berdasarkan berdasarkan unsur pengaman yang terbuka dan tidak terbuka. kebanyakan unsur pengaman adalah yang terbuka dan dapat di lihat dengan mudah oleh masyarakat. pendektesian unsur pengamanan tersebut dapat di lakukan dengan kasat mata.
Bank indonesia sebagai lembaga yang berwenang mengedarkan uang rupiah kepada masyarakat, menetapkan unsur-unsur pengamanan pada setiap pecahan rupiah, baik pada bahan uang maupun pada proses percetakan. hal ini di lakukan guana meningkatkan pengamanan uang rupiah agar sulit di palsukan.
pendektesian unsur pengaman yang tidak terbuka hanya dapat di lakukan dengan suatu mesin yang memiliki sensor tertentu yang memiliki tingkat kepastian dan kecepatan yang cukup tinggi untuk mengetahui unsur pengaman tersebut.
dalam melakukan pemilihan unsur pengaman uang kertas, pada umunya mempertimbangkan 2 hal utama yaitu:
a. semakin besar nominal pecahan di perlukan unsur pengaman yang yang lebih baik, kompleks, dan canggih.
b. unsur pengamanan yang di pilih di dasarkan kepada hasil penelitian dan mempertimbangkan perkembangan teknologi.
Beberapa karakteristik tertentu yang perlu di perhatikan dalam uang logam rupiah antara lain:
a. setiap pecahan uang logam mudah di kenali baik secara kasat mata maupun kasat raba.
b. uang logam menggunakan bahan yang tahan lama dan tidak mengandung zat yang mambahayakan.
Ciri-ciri keaslian uang rupiah dapat di kenali melalui unsur pengaman yang tertanam pada bahan uang dan teknik cetak yang di gunakan, yaitu:
•Tanda air (watermark) dan elektrotype pada kertas uang terdapat tanda air berupa gambar yang akan terlihat apabila di terawangkan ke arah cahaya.
•Benang pengaman(Scurity Thread) di tanam di tengah ketebalan kertas atau terlihat seperti di anyam sehingga tampak sebagai garis melintang dari atas ke bawah.
•Cetak intagilo cetakan yang terasa kasar apabila di raba.
•Gambar saling isi (Rektoverso) pencetakan suatu ragam bentuk yang menghasilkan cetakan bagian muka dan belakang beradu tepat dan saling mengisi jika di trawang.
•Tinta berubah warna (Optical Variable lnk) hasil catak mengkilap (glittering) yang berubah warna apabila di lihat dari sudut pandang yang berbeda.
•Tulisan micro (Micro text) tukisan berukuran sangat kecil yang hanya bisa di baca dengam menggunakan kaca pembesar.
•Tinta tidak tampak (invisible ink) hasil catak tidak kasat mata yang akan memendar di bawah sinar ultraviolet.
•Gambar tersembunyi (latent image) teknik cetak di mana terdapat tulisan tersembunyi yang dapat di lihat dari sudut pandang tertentu.
2. Alat pembayar non tunai.
Alat pembayar non tunai sangat banyak macamnya namun, secara garis besar alat pembayaran bersifat non tunai terbagi menjadi tiga kelompok yaitu berbasis warkat, berbasis kartu, dan elektronik. berikut beberapa alat pembayaran yang bersifat non tunai:
a. kartu kredit
kartu kredit merupakan salah satu alat pembayaran yang bersifat non tunai. sistem pembayaran yang di gunakan kartu kredit adalah pemilik kartu kredit melakukan transaksi dengan menggunakan uang pinjaman dari bank. kartu kredit tidak memiliki fungsi penyimpanan seperti kartu ATM sehingga dengan kata lain, pemikik kartu kredit meminjam uang atau berhutang uang dari bank.kemudian bank akan memberikan tagihan yang harus di bayar oleh pemilik kartu kredit.
b. Kartu ATM
kartu atm merupakan kartu yang di berikan bank kepada orang yang memiliki rekening pada bank tersebut. kartu atm dapat di gunakan untuk bermacam hal seperti, transfer uang, cek saldo dan mengambila uang dari mesin atm. kartu atm memungkinkan pemilik rekening untuk bisa melakukan hal-hal tersebut tanpa harus datang ke bank untuk di layani teller.
c. uang elektronik
uang elektronik juga di sebut uang digital merupakan jenis uang yang tidak terlihat bentuk nyatanya. namun uang elektronik bisa bertambah dan berkurang tergantung dari pemiliknya. uang elektronik biasanya di pakai untuk transaksi secara onlaine di interner.
3. Jenis-jenis alat pembayaran non tunai.
jenis-jenis alat pembayaran non tunai
a. berbasis warkat(paper based).
b. berbasis kartu (card based) dan elektronik (eletronik based).
Instrumen pembayaran berbasis warkat
warkat adalah surat berharga yang di keluarkan oleh suatu bank sebagai instrumen penarikan dana nasabah yang memiliki fasilitas rekening giro/rekening koran.
instrumen yang berbasis warkat yang umum di gunakan perbankan antara lain:
1. cek
cek adalah surat perintah pembayaran tidak bersyarat untuk membayar sejumlah uang yang tertulis pada cek pada orang yang namanya tertera pada cek.
ciri umum cek:
a. tidak dapat di batalkan.
b. dapat di bayar secara tunai dan pemimdahbukuan.
c. pencairan dana dapat di lakukan dalam tenggang waktu 70 hari sebelum dan sesuda penarikan.
d. dapat di pindahkan dengan cara endorsemen.
jenis cek:
a. cek atas unjuk/pembawa, merupakan cek yang di bayarkan kepada orang yang menunjukan /membawa cek tersebut.
b. cek atas nama, merupakan cek yang di bayarkan kepada orang yang namanya tertera pada cek tersebut.
2. bilyet giro
bilyet giro adalah surat perintah pembayaran bersyarat kepada bank penerbit agar memindah bukuan sejumlah dana kepada pihak penerima yang nama dan nomor rekeningnya di sebutkan, pada bank penerima dana.
3. nota kredit
nota kredit adalah warkat yang di gunakan umtuk membayar sejumlah dana pada bank lain atau nasabah yang menerima warkat tersebut.
4. nota debit
nota debit adalah warkat yang di pergunakan untuk menagih sejumlah dana pada bank lain untuk di masukkan ke rekening nasabah bank yang menyampaikan warkat tersebut.
Instrumen pembayaran menggunakan kartu (APMK) dan elektronik
1. Kartu kredit
kartu yang di keluarkan oleh pihak bank dan sejenisnya untuk memungkinkan pembawanya membeli barang-barang yang di butuhkanya secara hutang.
2. Kartu ATM/ debit
atm merupakan alat elektronik yang di berikan oleh bank kepada pemilik rekening, yang dapat di gunakan untuk transaksi secara elektronis seperti mengecek saldo, mentransfer uang dan juga mengambil uang dari mesin ATM.
3. kartu prabayar
Kartu prabayar adalah untuk memungkinkan anda untuk melakukan tanfa uang tunai atau cek, tidak seperti kartu kredit, anda tidak bisa berhutang dengan kartu prabayar, dan tidak seperti kartu debit, kartu prabayar tidak terkait dengan rekening bank. kartu prabayar memiliki saldo nol sampai anda menambahkan uang kedalamnya.
4. kartu isi ulang
kartu isi ulang adalah kartu pra bayar yang paling umum di indonesi dan memungkin kan anda menambahkan danan setelah pembelian awal anda.
SEKIAN MATERI EKONOMI TENTANG UNSUR PENGAMANAN RUPIAH, ALAT PEMBAYAR NON TUNAI DAN JENIS-JENIS ALAT PEMBAYARAN NON TUNAI.
PENULIS: TIA RAMADHAN
SUMBER: WWW.BI.CO.ID
1. Unsur pengamanan Rupiah.
Pemilihan unsur pengaman merupakan suatu aspek yang penting agar uang sulit di palsukan. perlu di sadari bahwa sulitnya uang di pelsukan tidak semata-mata tergantung pada unsur pengaman, tetapi juga di pengaruhi oleh gambar design, warna maupun teknik cetak.
Unsur pengamanan pada uang kertas rupiah dapat di bedakan berdasarkan berdasarkan unsur pengaman yang terbuka dan tidak terbuka. kebanyakan unsur pengaman adalah yang terbuka dan dapat di lihat dengan mudah oleh masyarakat. pendektesian unsur pengamanan tersebut dapat di lakukan dengan kasat mata.
Bank indonesia sebagai lembaga yang berwenang mengedarkan uang rupiah kepada masyarakat, menetapkan unsur-unsur pengamanan pada setiap pecahan rupiah, baik pada bahan uang maupun pada proses percetakan. hal ini di lakukan guana meningkatkan pengamanan uang rupiah agar sulit di palsukan.
pendektesian unsur pengaman yang tidak terbuka hanya dapat di lakukan dengan suatu mesin yang memiliki sensor tertentu yang memiliki tingkat kepastian dan kecepatan yang cukup tinggi untuk mengetahui unsur pengaman tersebut.
dalam melakukan pemilihan unsur pengaman uang kertas, pada umunya mempertimbangkan 2 hal utama yaitu:
a. semakin besar nominal pecahan di perlukan unsur pengaman yang yang lebih baik, kompleks, dan canggih.
b. unsur pengamanan yang di pilih di dasarkan kepada hasil penelitian dan mempertimbangkan perkembangan teknologi.
Beberapa karakteristik tertentu yang perlu di perhatikan dalam uang logam rupiah antara lain:
a. setiap pecahan uang logam mudah di kenali baik secara kasat mata maupun kasat raba.
b. uang logam menggunakan bahan yang tahan lama dan tidak mengandung zat yang mambahayakan.
Ciri-ciri keaslian uang rupiah dapat di kenali melalui unsur pengaman yang tertanam pada bahan uang dan teknik cetak yang di gunakan, yaitu:
•Tanda air (watermark) dan elektrotype pada kertas uang terdapat tanda air berupa gambar yang akan terlihat apabila di terawangkan ke arah cahaya.
•Benang pengaman(Scurity Thread) di tanam di tengah ketebalan kertas atau terlihat seperti di anyam sehingga tampak sebagai garis melintang dari atas ke bawah.
•Cetak intagilo cetakan yang terasa kasar apabila di raba.
•Gambar saling isi (Rektoverso) pencetakan suatu ragam bentuk yang menghasilkan cetakan bagian muka dan belakang beradu tepat dan saling mengisi jika di trawang.
•Tinta berubah warna (Optical Variable lnk) hasil catak mengkilap (glittering) yang berubah warna apabila di lihat dari sudut pandang yang berbeda.
•Tulisan micro (Micro text) tukisan berukuran sangat kecil yang hanya bisa di baca dengam menggunakan kaca pembesar.
•Tinta tidak tampak (invisible ink) hasil catak tidak kasat mata yang akan memendar di bawah sinar ultraviolet.
•Gambar tersembunyi (latent image) teknik cetak di mana terdapat tulisan tersembunyi yang dapat di lihat dari sudut pandang tertentu.
2. Alat pembayar non tunai.
Alat pembayar non tunai sangat banyak macamnya namun, secara garis besar alat pembayaran bersifat non tunai terbagi menjadi tiga kelompok yaitu berbasis warkat, berbasis kartu, dan elektronik. berikut beberapa alat pembayaran yang bersifat non tunai:
a. kartu kredit
kartu kredit merupakan salah satu alat pembayaran yang bersifat non tunai. sistem pembayaran yang di gunakan kartu kredit adalah pemilik kartu kredit melakukan transaksi dengan menggunakan uang pinjaman dari bank. kartu kredit tidak memiliki fungsi penyimpanan seperti kartu ATM sehingga dengan kata lain, pemikik kartu kredit meminjam uang atau berhutang uang dari bank.kemudian bank akan memberikan tagihan yang harus di bayar oleh pemilik kartu kredit.
b. Kartu ATM
kartu atm merupakan kartu yang di berikan bank kepada orang yang memiliki rekening pada bank tersebut. kartu atm dapat di gunakan untuk bermacam hal seperti, transfer uang, cek saldo dan mengambila uang dari mesin atm. kartu atm memungkinkan pemilik rekening untuk bisa melakukan hal-hal tersebut tanpa harus datang ke bank untuk di layani teller.
c. uang elektronik
uang elektronik juga di sebut uang digital merupakan jenis uang yang tidak terlihat bentuk nyatanya. namun uang elektronik bisa bertambah dan berkurang tergantung dari pemiliknya. uang elektronik biasanya di pakai untuk transaksi secara onlaine di interner.
3. Jenis-jenis alat pembayaran non tunai.
jenis-jenis alat pembayaran non tunai
a. berbasis warkat(paper based).
b. berbasis kartu (card based) dan elektronik (eletronik based).
Instrumen pembayaran berbasis warkat
warkat adalah surat berharga yang di keluarkan oleh suatu bank sebagai instrumen penarikan dana nasabah yang memiliki fasilitas rekening giro/rekening koran.
instrumen yang berbasis warkat yang umum di gunakan perbankan antara lain:
1. cek
cek adalah surat perintah pembayaran tidak bersyarat untuk membayar sejumlah uang yang tertulis pada cek pada orang yang namanya tertera pada cek.
ciri umum cek:
a. tidak dapat di batalkan.
b. dapat di bayar secara tunai dan pemimdahbukuan.
c. pencairan dana dapat di lakukan dalam tenggang waktu 70 hari sebelum dan sesuda penarikan.
d. dapat di pindahkan dengan cara endorsemen.
jenis cek:
a. cek atas unjuk/pembawa, merupakan cek yang di bayarkan kepada orang yang menunjukan /membawa cek tersebut.
b. cek atas nama, merupakan cek yang di bayarkan kepada orang yang namanya tertera pada cek tersebut.
2. bilyet giro
bilyet giro adalah surat perintah pembayaran bersyarat kepada bank penerbit agar memindah bukuan sejumlah dana kepada pihak penerima yang nama dan nomor rekeningnya di sebutkan, pada bank penerima dana.
3. nota kredit
nota kredit adalah warkat yang di gunakan umtuk membayar sejumlah dana pada bank lain atau nasabah yang menerima warkat tersebut.
4. nota debit
nota debit adalah warkat yang di pergunakan untuk menagih sejumlah dana pada bank lain untuk di masukkan ke rekening nasabah bank yang menyampaikan warkat tersebut.
Instrumen pembayaran menggunakan kartu (APMK) dan elektronik
1. Kartu kredit
kartu yang di keluarkan oleh pihak bank dan sejenisnya untuk memungkinkan pembawanya membeli barang-barang yang di butuhkanya secara hutang.
2. Kartu ATM/ debit
atm merupakan alat elektronik yang di berikan oleh bank kepada pemilik rekening, yang dapat di gunakan untuk transaksi secara elektronis seperti mengecek saldo, mentransfer uang dan juga mengambil uang dari mesin ATM.
3. kartu prabayar
Kartu prabayar adalah untuk memungkinkan anda untuk melakukan tanfa uang tunai atau cek, tidak seperti kartu kredit, anda tidak bisa berhutang dengan kartu prabayar, dan tidak seperti kartu debit, kartu prabayar tidak terkait dengan rekening bank. kartu prabayar memiliki saldo nol sampai anda menambahkan uang kedalamnya.
4. kartu isi ulang
kartu isi ulang adalah kartu pra bayar yang paling umum di indonesi dan memungkin kan anda menambahkan danan setelah pembelian awal anda.
SEKIAN MATERI EKONOMI TENTANG UNSUR PENGAMANAN RUPIAH, ALAT PEMBAYAR NON TUNAI DAN JENIS-JENIS ALAT PEMBAYARAN NON TUNAI.
PENULIS: TIA RAMADHAN
SUMBER: WWW.BI.CO.ID
0 Response to "Unsur pengamanan rupiah dan alat pembayar non tunai (Ekonomi)"
Post a Comment